Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi forensik telah memberikan kontribusi besar dalam mengungkap kejahatan di berbagai belahan dunia. Konsep dan aplikasi teknologi forensik memainkan peran penting dalam proses penyelidikan kejahatan yang dilakukan oleh pihak berwenang.
Menurut Dr. Henry Lee, seorang pakar forensik ternama, “Teknologi forensik memungkinkan kita untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan bukti-bukti secara lebih efektif dan efisien. Hal ini membantu dalam mengungkap kejahatan yang sulit dipecahkan.”
Salah satu konsep utama dalam teknologi forensik adalah penggunaan DNA sebagai bukti yang sangat kuat dalam menentukan pelaku kejahatan. Menurut Prof. Dr. Indriyati Atmosukarto, seorang ahli forensik di Indonesia, “DNA memiliki keunikan genetik yang sangat spesifik, sehingga dapat digunakan untuk mengaitkan pelaku dengan tempat kejahatan.”
Aplikasi teknologi forensik juga meliputi penggunaan CCTV untuk merekam aktivitas kejahatan, analisis sidik jari untuk mengidentifikasi pelaku, dan pemindaian forensik untuk mendeteksi perangkat lunak berbahaya dalam sistem komputer. Dengan bantuan teknologi forensik, kasus-kasus kejahatan dapat dipecahkan dengan lebih cepat dan akurat.
Dalam konteks global, Interpol juga telah memanfaatkan teknologi forensik untuk memerangi kejahatan lintas negara. Melalui kerjasama internasional dan pertukaran data forensik, Interpol berhasil mengungkap jaringan kejahatan yang kompleks dan meresahkan.
Dengan demikian, mengungkap kejahatan dengan teknologi forensik bukan lagi sekedar harapan, namun telah menjadi kenyataan yang dapat diandalkan. Konsep dan aplikasi teknologi forensik terus berkembang dan meningkatkan kemampuannya dalam memerangi kejahatan di era digital ini. Seperti yang dikatakan oleh Sir Alec Jeffreys, penemu teknik DNA fingerprinting, “Teknologi forensik adalah senjata terkuat kita dalam mengungkap kejahatan dan membawa keadilan kepada korban.”