Penegakan hukum di Indonesia memang tidaklah mudah, terutama ketika melibatkan pelaku jaringan internasional. Mengatasi tantangan dari pelaku jaringan internasional dalam penegakan hukum di Indonesia membutuhkan kerja sama antar lembaga hukum dan negara-negara lain.
Menurut Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia, pelaku jaringan internasional seringkali sulit ditangkap dan diadili karena mereka dapat dengan mudah melarikan diri ke negara lain yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Hal ini menjadi salah satu tantangan utama dalam penegakan hukum di Indonesia.
Namun, tidak semua harapan hilang. Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, kerja sama dengan Interpol dan lembaga hukum negara-negara lain dapat membantu dalam mengatasi tantangan dari pelaku jaringan internasional. “Kami terus berupaya meningkatkan kerja sama internasional dalam menangani kasus-kasus kriminal lintas negara,” ujar Jenderal Sigit.
Selain itu, penguatan hukum internasional juga diperlukan untuk mengatasi tantangan dari pelaku jaringan internasional. Menurut Dr. Yenti Garnasih, seorang ahli hukum internasional dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia perlu lebih aktif dalam meratifikasi dan mengimplementasikan perjanjian internasional terkait kejahatan lintas negara. “Dengan demikian, penegakan hukum di Indonesia akan semakin efektif dalam menghadapi pelaku jaringan internasional,” tambah Dr. Yenti.
Dengan kerja sama antar lembaga hukum, negara-negara lain, dan penguatan hukum internasional, diharapkan tantangan dari pelaku jaringan internasional dalam penegakan hukum di Indonesia dapat berhasil diatasi. Seperti yang dikatakan oleh Jenderal Sigit, “Kami tidak akan menyerah dalam memberantas kejahatan lintas negara demi keamanan dan kedamaian masyarakat Indonesia.”